ANTARA-Travel 2024年09月24日
Sejarah kereta api Indonesia, dari masa kolonial hingga sekarang
index_new5.html
../../../zaker_core/zaker_tpl_static/wap/tpl_guoji1.html

 

印尼铁路史始于1864年,荷兰殖民者在爪哇岛上修建了第一条铁路,连接了三宝垄和苏拉卡塔。此后,铁路网络不断扩展,并在印尼独立后得到进一步发展。如今,印尼铁路已成为该国重要的交通运输方式,连接着各个城市和地区。

🚂 **荷兰殖民统治下的铁路建设:** 1864年,荷兰殖民政府在印尼修建了第一条铁路,连接了三宝垄和苏拉卡塔。此后,荷兰人继续修建铁路,将其作为运输货物和人员的便捷手段。铁路建设主要集中在爪哇岛,并逐渐扩展到苏门答腊岛等其他地区。

🚂 **印尼独立后的铁路发展:** 1945年印尼独立后,印尼政府接管了原荷兰殖民政府的铁路系统。独立后的铁路建设主要集中在修复战争破坏的铁路设施,以及扩展铁路网络,以满足日益增长的运输需求。

🚂 **现代铁路的革新:** 近年来,印尼政府投入大量资金,对铁路系统进行现代化改造,包括建设高速铁路、升级现有线路和引入新的技术。这些举措旨在提高铁路运输效率,并促进印尼经济发展。

🚂 **铁路在印尼经济发展中的重要作用:** 印尼铁路在该国经济发展中发挥着重要作用,它不仅是重要的交通运输方式,而且还为当地经济创造了就业机会。铁路的持续发展将进一步促进印尼经济增长,并改善人民生活水平。

🚂 **印尼铁路面临的挑战:** 印尼铁路的发展也面临着一些挑战,包括基础设施老化、资金不足和技术落后等问题。为了克服这些挑战,印尼政府需要继续加大对铁路的投资,并引进先进技术,以确保铁路系统能够满足未来发展的需求。

Jakarta (ANTARA) - Sejarah kereta api di Indonesia dimulai pada 17 Juni 1864, ketika pencangkulan pertama dilakukan untuk pembangunan jalur kereta api di Desa Kemijen, Semarang. 

Jalur itu menghubungkan Semarang dengan Vorstenlanden (kini Surakarta dan Yogyakarta) dan menjadi rute kereta api pertama yang dibangun Belanda di Indonesia.

Sejarah kereta api di Indonesia memiliki perjalanan panjang yang dimulai jauh sebelum proklamasi kemerdekaan. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan kereta api dari masa kolonial hingga sekarang, berikut adalah ulasan lengkapnya.

Sejarah kereta api Indonesia

Sejarah kereta api di Indonesia bermula pada era kolonial Belanda. Pada 1864, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J.W. Baron Sloet van de Beele, memprakarsai pembangunan jalur kereta api pertama yang menghubungkan Semarang dengan Vorstenlanden sepanjang 26 kilometer.

Perusahaan pertama yang memulai proyek pembangunan kereta api di Indonesia adalah Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Setelah berhasil membangun jalur Semarang-Surakarta, NISM memperluas jaringan kereta api ke berbagai wilayah di Pulau Jawa.

Keberhasilan ini mendorong pemerintah kolonial Belanda untuk mendirikan perusahaan kereta api sendiri, yakni Staats Spoorwegen (SS), yang membangun jalur sepanjang 63 kilometer dari Surabaya hingga Pasuruan.

Pada dekade-dekade selanjutnya, jaringan kereta api terus berkembang di Jawa, Sumatra, dan beberapa pulau lainnya. Pembangunan rel di Sumatra dilakukan oleh perusahaan swasta, Deli Spoorweg Maatschappij (DSM). Sementara itu, di Sumatera Barat, pembangunan rel kereta api dilaksanakan oleh perusahaan SS.

Pada masa itu, pembangunan kereta api difokuskan untuk mengangkut hasil bumi seperti gula, kopi, dan tembakau, yang menjadi komoditas utama pemerintahan kolonial Belanda. Selain itu, jalur kereta api di Sumatra juga dibangun untuk mendukung eksploitasi tambang batu bara di Ombilin dan Sawahlunto.

Pada 1942, pemerintahan kolonial Belanda diambil alih oleh Jepang. Sejak saat itu, perkeretaapian Indonesia berada di bawah kendali Jepang dan berganti nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). 

Selain itu, sejumlah jalur rel kereta api dipangkas dan dialihkan untuk pembangunan jalur di Myanmar.

Selama era penjajahan Jepang, operasional kereta api difokuskan pada kepentingan perang. Salah satu proyek yang dibangun pada era ini adalah jalur Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru, yang digunakan untuk mengangkut hasil tambang batu bara guna mendukung mesin perang mereka.

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, pekerja kereta api berhasil merebut kendali dari penjajah Jepang pada 28 September dan mendirikan Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Tanggal itu sekarang diperingati sebagai Hari Kereta Api Nasional.

Namun, tidak semua perusahaan yang sebelumnya dikelola oleh Belanda dapat diambil alih oleh Indonesia sehingga pejuang dan serikat pekerja kereta api untuk menyuarakan nasib industri kepada Menteri Perhubungan saat itu.

Serikat Buruh Kereta Api (SBKA) kemudian melancarkan aksi untuk merebut pengelolaan kereta api dari penjajah, yang juga menginspirasi Angkatan Moeda Kereta Api (AMDA) untuk melakukan tindakan serupa.

Ribuan pegawai kereta api dan Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) yang bekerja di bawah Jepang menduduki Balai Besar Kereta Api Bandung dan mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang. Sebulan setelah kemerdekaan, AMKA menyatakan bahwa mulai 28 September, perkeretaapian Indonesia resmi di bawah pemerintah Republik Indonesia.

Peristiwa tersebut menandai berdirinya DKARI, yang kemudian berganti nama menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) pada 1963. Pada 15 September 1971, PNKA diubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

Selanjutnya, pada 2 Januari 1991, PJKA kembali berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka). Pada 1999, Perumka diganti menjadi PT Kereta Api (KA Persero), dan pada 2010, namanya diubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (KAI).

 Pewarta: M. Hilal Eka Saputra HarahapEditor: Natisha Andarningtyas Copyright © ANTARA 2024

Fish AI Reader

Fish AI Reader

AI辅助创作,多种专业模板,深度分析,高质量内容生成。从观点提取到深度思考,FishAI为您提供全方位的创作支持。新版本引入自定义参数,让您的创作更加个性化和精准。

FishAI

FishAI

鱼阅,AI 时代的下一个智能信息助手,助你摆脱信息焦虑

联系邮箱 441953276@qq.com

相关标签

印尼 铁路 历史 殖民 独立 发展 交通
相关文章